Mengenai Saya

Foto saya
Keluarkan semua potensi demi mencapai sebuah cita-cita.

Sabtu, 30 Juli 2011

TEATER PESANTREN PERSATUAN ISLAM 04 CIANJUR


                                  Mempersembahkan . . . .

                                     TEATER PESANTREN PERSATUAN ISLAM 04 CIANJUR
M. Zaelani Muttaqin


Dipentaskan pada Acara PAHI 2011


SEGMEN 1

Narator           : Pada suatu hari disebuah desa yang indah dan bersemi, terlihat (Rijal, Umma, dan Ikhwan) sedang membersihkan halaman. Sambil membersihkan halaman mereka berbincang-bincang.

Rijal                 : Hai teman-teman, lihatlah matahari yang selalu menyinari mahkluk yang ada di bumi.

Umma            : Iya donk, tanpa adanya matahari kita semua tidak bisa hidup, termasuk pohon ini.

Ihkwan            : Tapi kenapa pohon ini selalu mengotori halaman ini?

Rijal                 : Meskipun pohon ini selalu mengotori, tapi banyak manfaat yang dapat diambil.

Umma            : Betul, contohnya: kalau tidak ada pohon ini, suasana halaman akan terasa gersang.

Ihkwan            : kalau pohon ini tebang, tenaga yang kita miliki tidak terkuras untuk membersihkan halaman.

Rijal                 : Tenaga yang kita keluarkan akan bernilai ibadah, meskipun capek.

                        “hayatuna kulluha ibadatun – Hidup kami hanya untuk ibadah”

Umma            : Iya donk, bukankah kebersihan itu sebagian daripada iman.

                        “annadza patu minal iman – kebersihan sebagian daripada iman”

Ikhwan            : Oh. . . iya yah! Kalau begitu ayo kita teruskan membersihkan halamannya.



SEGMEN 2

Narator           : Ketika sedang membersihkan halaman, datanglah Jahal dan lahab mereka makan sambil berjalan.

Jahal                : Ehm. . . . . .Enaknya makananku

Lahab              : Pasti kalian mau, ha. . . ha. . .ha

Ikhwan            : Heh, kalau makan jangan sambil berdiri.

Jahal                : Terserah, ini makanan saya.

Lahab              : Jangan syirik jadi orang.

Ikhwan            : Siapa yang syirik orang ngasih tau.

Rijal                 : Tenang wan, eh hab . . . ada hadist yang mengatakan

                        “laa ta’kul qo iman – janganlah engkau makan sambil berdiri”

Umma            : Betul, bukankah kalian orang islam, kalau kalian orang non islam kita tidak akan mengingatkan.

Jahal                : Jangan sok alim jadi orang

Lahab              : Baru punya ilmu sedikit belagu.

Ikhwan            : heh dibilangin malah ngajak berantem.

Rijal                 : Tenang wan! Hab Kita bukan sok alim, terserah kalian mau bilang apa. Yang jelas sesama muslim harus saling mengingatkan.

Umma            : jangan salahkan kita kalu kalian mendapatkan mendapatkan azab.

Jahal                : Alah . . . . ngobrol sama kalian tidak akan beres-beres.

Lahab              : kita pergi saja hal?

Jahal                : ayo hab, kita cari tempat yang aman.

SEGMEN 3

Narator           : jahal dan Lahab pun pergi meninggalkan halaman, tidak lama kemudian datanglah Amer, Aisyah, dan Siti. Membawa ala-alat kebersihan.

Amer               : Assalamu alaikum?

Semua            : (serentak menjawab) Waalaikum salam

Rijal                 : bawa apa itu mer?

Amer               : ini kami bawa alat-alat kebersihan

Umma            : aduh. . . pasti bawanya repot

Aisyah             : Alhamdulillah enggak kok

Amer               : Jal, kenapa dengan ikhwan. Kok diam saja?

Rijal                 : Oh. . . tadi ada Jahal dan Lahab mereka makan sambil berdiri, kami sudah mengingatkan tapi mereka tidak menerimanya.

Umma            : betul, kalau kita tidak sabar pasti kami sudah berantem

Siti                   : Bukankah Allah menyukai orang-orang yang sabar

                        “innalloha mangassabirin – Sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar”

Amer               : Betul wan, jangan memendam kemarahan.

Ikhwan            : Awalnya saya ingin menebang pohon ini, tapi saya sadar ternyata pohon ini banyak manfaatnya

Siti                   : Oleh karena itu wan, ayo kita laksanakan dengan hati yang ihklas.

Rijal                 : betul kawan-kawan?

Semua            : iya betul

Narator           : Alhamdulillah halaman akhirnya bersih, dan kita dapat mengambil pelajaran bahwasanya berbahagialah bagi orang-orang yang memiliki hati yang ikhlas, walau manusia diciptakan berbeda sifat semuanya akan di pertanggung jawabkan  di akhirat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar