Sajak ibarat buku
Ibarat sebuah buku, maka:
Jika dia cantik/tampan, itu seperti buku dengan cover amat menawan hati. Banyak yg tergoda memegangnya.
Jika dia kaya, itu seperti buku tersebut dengan kertas yang sangat baik/mahal.
Jika dia dari keluarga baik-baik, itu seperti buku tersebut dengan nama penerbit yang terkenal.
Tapi tanpa pemahaman yg baik, agama yg baik, maka itu seperti buku tanpa isinya sama sekali. Kosong, hanya kertas tanpa tulisan.
Sungguh orang2 tertipu yang membeli buku seperti ini, apalagi jika malah bangga memamerkannya kemana-mana. Bergaya sedang baca buku dgn cover bagus, kertas mewah, penerbit terkenal, tapi kosong dalamnnya.
Inilah sajak ibarat buku.
Ibarat sebuah buku, maka:
Jika dia cantik/tampan, itu seperti buku dengan cover amat menawan hati. Banyak yg tergoda memegangnya.
Jika dia kaya, itu seperti buku tersebut dengan kertas yang sangat baik/mahal.
Jika dia dari keluarga baik-baik, itu seperti buku tersebut dengan nama penerbit yang terkenal.
Tapi tanpa pemahaman yg baik, agama yg baik, maka itu seperti buku tanpa isinya sama sekali. Kosong, hanya kertas tanpa tulisan.
Sungguh orang2 tertipu yang membeli buku seperti ini, apalagi jika malah bangga memamerkannya kemana-mana. Bergaya sedang baca buku dgn cover bagus, kertas mewah, penerbit terkenal, tapi kosong dalamnnya.
Inilah sajak ibarat buku.
Ada enam jenis
pembaca:
1. Yang bahkan bisa menulis ulang apa yang dia baca menjadi sesuatu lebih bertenaga, menginspirasi. Inilah jenis pembaca paling mutakhir.
2. Yang mengambil manfaat komprehensif dari tulisan yang dia baca. Bisa memahami hal-hal tidak tertulis, dan menjadikannya masukan baik.
3. Yang mengerti maksud dan tujuan tulisan. Ini posisi paling netral.
4. Yang memahami sebagian besar isi tulisan, beberapa berusaha mencari tahu bagian yang tidak tahu, beberapa tidak.
5. Yang sibuk meributkan hal2 kecil dalam tulisan tersebut. Mulai dari argumen, ngeles, hingga komentar soal typo (salah ketik), dsbgnya. Ini jenis pembaca paling rumit.
6. Yang tidak peduli sama sekali dengan apa yang dia baca. "Di larang merokok", dia tidak peduli, tetap merokok. Bahkan tidak paham sama sekali. Ini jenis pembaca yang sama sekali tidak bisa membaca.
1. Yang bahkan bisa menulis ulang apa yang dia baca menjadi sesuatu lebih bertenaga, menginspirasi. Inilah jenis pembaca paling mutakhir.
2. Yang mengambil manfaat komprehensif dari tulisan yang dia baca. Bisa memahami hal-hal tidak tertulis, dan menjadikannya masukan baik.
3. Yang mengerti maksud dan tujuan tulisan. Ini posisi paling netral.
4. Yang memahami sebagian besar isi tulisan, beberapa berusaha mencari tahu bagian yang tidak tahu, beberapa tidak.
5. Yang sibuk meributkan hal2 kecil dalam tulisan tersebut. Mulai dari argumen, ngeles, hingga komentar soal typo (salah ketik), dsbgnya. Ini jenis pembaca paling rumit.
6. Yang tidak peduli sama sekali dengan apa yang dia baca. "Di larang merokok", dia tidak peduli, tetap merokok. Bahkan tidak paham sama sekali. Ini jenis pembaca yang sama sekali tidak bisa membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar